JURUSAN IKP POLNEP LAKUKAN PENELITIAN PROGRAM CitRes Net-NORHED DENGAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DESA SEKABUK

Image

by ully sartika 1 tahun yang lalu 1344 comments 2258 views

Gemawan kolaborasi dengan Politeknik Negeri Pontianak dan Lembaga Desa Pengelola Hutan (LDPH) Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah dalam pengembangan Budidaya ikan berkelanjutan sebagai upaya penguatan pengelolaan lahan dan hutan berbasis partisipasi masyarakat.
Acara yang dilaksanakan di Wilayah Hutan Desa Sekabuk tersebut dihadiri oleh Pemerintah Desa Sekabuk, BPD Desa Sekabuk, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Mempawah, Mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak, Pendamping Masyarakat Perhutanan Sosial dari BPSKL, dan Masyarakat Desa Sekabuk, pada Sabtu 30 Juli 2022.
Bagi Politeknik Negeri Pontianak atau lebih dikenal Polnep, kegiatan ini sebagai wujud pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Tujuan kami datang kesini dalam rangka melaksanakan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya melalui kegiatan penelitian yang mendorong pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya perairan yang ada di kawasan perhutanan sosial di Desa Sekabuk untuk pengembangan budidaya ikan endemik air tawar," ujarnya.
"Ini salah satu penelitian yang dibiayai melalui kegiatan CitRes.Net-NORHED II Tahun 2022," Terang Sarmila sebagai Ketua Tim Peneliti dan Staf pengajar Program Studi Budidaya Perikanan Jurusan IKP Polnep yang datang ke Desa Sekabuk
Ia bersama timnya yang terdiri dari Sri Warastuti, Uray Endang, Farid Mudlodaf, Hylda Khairah Putri, Aria Gusdi, Agnes Maulidia, dan Fina, 2 orang mahasiswa Budidaya Perikanan Polnep (Dwinatas Natas dan Mira) dan 1 orang mahasiswa Arsitektur Polnep (Ujang Jakaria) serta Kristina Novalina, staf pengajar TPHI Polnep.
"Kami juga ditugaskan untuk memberdayakan masyarakat yang memerlukan, melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan keilmuan yang kami miliki sehingga ada sinergi antara masyarakat dengan perguruan tinggi, khususnya Polnep,” ungkapnya.
Kolaborasi, sinergisitas, dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam proses pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang terdapat dalam perhutanan sosial.
Dalam proses pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, Gemawan selalu melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk akademisi dengan keahlian yang dimiliki untuk  membantu masyarakat mengembangkan potensi yang dimiliki, ungka Lani Ardiansyah Koordinator Community Organizer Gemawan.
Desa Sekabuk merupakan salah satu Desa yang telah mendapatkan persetujuan pengelolaan Hutan Desa dari negara melalui pengusulan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekabuk dalam hal ini Pemerintah Desa bersama Gemawan. Kegiatan ini juga merupakan pengembangan potensi yang dimiliki Desa, khususnya sebagai implementasi perlindungan dan pengelolaan kawasan hutan.
"Desa Sekabuk memiliki potensi yang dapat dikembangkan bersama masyarakat pengelola Hutan Desa, salah satunya budidaya ikan yang kita lakukan bersama Polnep sebagai upaya mendorong pangan lokal," tambah Lani.

Kami dengan rombongan Tim Peneliti Politeknik Negeri Pontianak datang kesini dalam rangka bekerjasama melaksanakan kegiatan ini, kegiatannya sebenarnya tidak besar setidaknya ada dari hal yang kecil kita memulai untuk membina dan bekerjasama masyarakat sehingga kedepannya kita bisa saling bersinergi dalam membangun masyarakat.
"Dalam mentransformasikan ilmu yang kami miliki kepada masyarakat, sehingga masyarakat yang tadinya tidak kenal dengan budidaya perikanan kedepannya diharapkan bisa memiliki kemampuan dalam berbudidaya ikan," ujarnya.
"Sebenarnya kami disini melihat potensi kondisi daerah dengan kawasan hutan yang masih sangat bagus statusnya, juga ada sumber daya perairan tawar yang didalamnya terdapat berbagai jenis ikan-ikan endemik (ikan lokal) yang bernilai ekonomis tinggi seperti beberapa jenis sampel ikan yang kita dapatkan hari ini,” kata Sarmila.
Sarmila dan tim turun ke lokasi sambil mengidentifikasi beberapa jenis ikan yang terperangkap dalam meheng (perangkap ikan yang digunakan masyarakat sekabuk untuk menangkap ikan) diantaranya ikan lais, ikan kebali, udang galah, ikan runtuk, ikan toman, ikan biawan, ikan baung dan beberapa jenis ikan lainnya.
"Bayangkan, jika kedepannya masyarakat hanya menikmati hasil tangkapan dari alam tanpa adanya upaya membudidayakannya, lama kelamaan sumberdaya ikan yang ada akan berkurang bahkan punah. Selain disebabkan oleh aktivitas penangkapan, punahnya ikan juga disebabkan oleh faktor pencemaran lingkungan atau bencana alam lainnya," ujarnya.
Sumber daya ikan kita ini bisa habis lama kelamaan bisa akan punah sehingga kita tidak punya warisan untuk anak cucu kita kedepannya. Sehingga kedepannya Desa Sekabuk dikenal dengan sentral budidaya ikan lokal, itu yang kami bayangkan secara bertahap, Urainya mengakhiri.
Sementara itu Kepala Desa Sekabuk, Andas Saputra, S.Pd.K menyambut baik atas program yang akan dijalankan di Desa Sekabuk. “Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami Pemerintah Desa beserta masyarakat karena sudah menjadikan Desa Sekabuk Sebagai Mitra. Harapannya agar program ini dapat memberikan dampak yang bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan hutan, ujarnya.
(Erwandi – Pranata Humas Ahli Madya)

Tags: No Tags

1344 Comments


Leave a Comment

Recent Posts